Yang Manis Belum Tentu Benar

Yang Manis Belum Tentu Benar

Pada saat itu, alih-alih menjadi kafir yang menghabiskan takjil di pasar untuk orang yang berpuasa. Aku lebih memilih menjadi kafir yang bersaing meraup keuntungan di bulan ramadhan. Hal tersebut aku lakukan bukan karena ingin menjadi seorang kapitalis mini, apa lagi menjadi bagian dari kaum borjuis kecil yang riang gembira dengan sekantong cilok dan es dawet di tangannya.

Alasan ku satu-satunya melakukan hal tersebut karena wanita idamanku meminta aku untuk melanggengkan praktik ekonomi kapitalis kelas teri ini bersamanya. Peribahasa mengatakan “Nasib sabut terapung, nasib batu tenggelam” yang artinya nasib baik akan mendatangkan keuntungan namun nasib buruk akan mendatangkan kesialan. Entah nasib buruk atau baik yang menimpaku hingga aku harus menjadi kaum yang aku benci. Tapi satu yang pasti, aku beruntung bisa mencintainya pada saat itu. Sisanya hanyalah nasib buruk karena ternyata aku terbangun dari sebuah mimpi yang hampir indah.

Setelah dagangan habis dan keuntungan melimpah, kami bergegas pulang bersama kawan-kawan lainnya untuk berbuka puasa bersama di rumah wanita idamanku. Tidak ada kolak pisang, es dawet atau es campur pada saat itu. Hadist mengatakan “Berbukalah dengan yang manis”. Kami berbuka puasa dengan beberapa botol anggur merah yang rasa manisnya melebihi minuman lain di toko mana pun. Kami berbuka puasa hingga tengah malam karena minuman manis ini tidak ada habis-habisnya! Dengan harapan mendapat pahala yang melimpah karena menjalankan hadist hingga larut malam.

Aku bersama teman-teman lainnya harus pulang sempoyongan tepat satu jam sebelum sahur karena diusir oleh orang tua wanita idamanku. Dengan segala amarah dan makian orang tuanya kami pulang dengan rasa jengkel. Rasa jengkel tersebut makin menjadi ketika salah satu teman memberikan informasi yang mengatakan tidak ada hadist yang berbunyi "Berbukalah dengan yang manis" atau yang mendekati makna tersebut[1]. Setelah dicari tahu ternyata hadist tersebut hanyalah iklan yang dibuat oleh merek minuman teh kemasan botol.

https://id.quora.com/Siapa-yang-pertama-kali-mempromosikan-untuk-berbuka-puasa-dengan-yang-manissumber: https://id.quora.com/Siapa-yang-pertama-kali-mempromosikan-untuk-berbuka-puasa-dengan-yang-manis

Karena dua peristiwa tersebut, yang terbesit di pikiran teman-temanku yang sudah mabuk hanya satu pada saat itu, balas dendam. Mereka semua menyiapkan peralatan musik mulai dari pengeras suara, gitar, drum dan mikrofon untuk membuat pertunjukan. Mereka menyanyikan alunan yang biasa digunakan untuk membangunkan sahur dengan aliran musik punk. Kurang lebih seperti dalam tautan berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=VnTioVyG5mI. [2]

Sampai disitu, aku pun terbangun dari mimpi karena kakiku menendang dinding dengan keras yang menyebabkan jari kakiku memar.


  1. Untuk mengetahui lebih lanjut bisa diakses link ini https://jatim.nu.or.id/keislaman/apakah-berbuka-puasa-dengan-yang-manis-itu-disunahkan-ini-penjelasannya-eXaNp#:~:text=Yang jelas%2C tidak ada hadits,kitab hadits maupun kitab fikih atau https://id.quora.com/Siapa-yang-pertama-kali-mempromosikan-untuk-berbuka-puasa-dengan-yang-manis ↩︎

  2. Karena saya tidak bisa menemukan alunan sahur dengan genre punk maka dari itu saya menggunakan link tersebut yang membawakan alunan sahur dengan genre metal. Ini hanya untuk memberi gambaran saja karena dalam mimpi saya kurang lebih seperti itu. ↩︎