sepatu-sepatu
Hari itu akhir pekan, aku lupa hari apa karena sudah cukup lama aku menganggur. “Ternyata bosku tidak peduli dengan mimpiku, Ia hanya peduli dengan hasratnya sendiri dan mengelabuiku dengan janji delusif tentang nilai–nilai ideal yang sering ia muntahkan ke wajahku saat aku mengerjakan patung yang menghasilkan puluhan juta rupiah