Databending, Sebuah Metode Glitch Art

Databending, Sebuah Metode Glitch Art

Apa Itu Databending

Databending merupakan sebuah proses manipulasi data file media (gambar, audio, dan video) untuk menghasilkan efek glitches.

Suatu file mempunyai kodrat-nya masing-masing, entah itu berformat gambar, audio, video, atau tulisan, tersimpan aturan khusus untuk setiap format atau ekstensi file. Peran databending pada bagian ini adalah mereka merusak kodrat tersebut. File dengan format gambar dipaksa disesuaikan atau dirubah dengan format video maupun sebaliknya.

Mengenal Databending

Istilah databending sendiri berasal dari istilah circuit bending, sebuah benda elektronik, seperti, mainan, keyboard elektronik, dan instrumen musik dengan sengaja di-korsleting-kan untuk menghasilkan suara yang unik dan tidak beraturan.

Alat-alat yang digunakan untuk melakukan circuit bending tediri dari berbagai macam, ada alat pengatur tegangan, arus listrik, resistensi, dan lainnya. Yang terpenting adalah merusakkan sirkuit atau aliran listrik dari benda eletronik tersebut.

Di bawah ini kita bisa menilik sedikit sebuah keyboard elektronik yang digunakan untuk melakukan circuit bending. Suara unik didapatkan dari tegangan dan resisten yang telah diubah.

audio-thumbnail
Yamahapss14sequence
0:00
/1:13
Sumber audio dan video: Joseph Thibodeau. hackaday.com

­­Kembali pada bahasan utama, databending menghasilkan hasil yang sarat akan ketidakaturan. Bentuk-bentuk yang terdistorsi, tangga nada yang tidak berpola, hingga garis-garis yang bebas berekspresi. Berdasarkan karakteristiknya, databending berkaitan erat dengan seni glitch dan  juga dianggap sebagai subkategori dari  seni glitch itu tersendiri.

Metode ini mengedepankan eksplorasi dan eksperimen untuk mendapatkan hasil yang unik, proses-proses dari setiap langkah melakukan databending menjadi kenikmatan atau kerisauan tersendiri untuk melihat hasil seperti apa yang akan terjadi. Mengulik fitur atau efek untuk mengedit file audio untuk gambar, menambah filter gambar pada sebuah file audio. Kemudian, mendengarkan bagaimana hasil audio yang telah ditambahkan efek gambar, ataupun sebaliknya. Dalam tahapan prosesnya juga kita bisa mendengarkan gambar dan melihat suara.

Tipe-tipe Databending

Menurut Benjamin Berg, seorang seniman databending, glitch, dan kolase, menjelaskan terdapat beberapa kategori dari databending, seperti berikut.

  • Reinterpretation atau reinterprasi, melukan konversi file dari satu medium ke medium yang lainnya, misalnya pada file dokumen Word .docx menjadi gambar.
  • Sonification atau Sonifikasi merupakan subkategori dari reinterprasi. Pada tipe ini, dilakukannya reinterprasi dari file yang berupa non-audio menjadi audio.
  • forced error atau pemaksaan kesalahan, tipe ini dilakukan dengan cara memaksa sebuah aplikasi atau hardware untuk melakukan error/kesalahan, dengan harapan, aplikasi terkait tidak berfungsi  sebagaimana mestinya atau data yang dihasilkan menjadi corrupt atau rusak.

    Sebagai contoh, menutup paksa suatu aplikasi ketika sedang menyimpan atau mengekspor suatu file. Atau, mencabut paksa perangkat keras ketika komputer sedang berjalan.
  • incorrect editing, melakukan editing dengan aplikasi atau hardware yang dikhususkan untuk suatu file atau alat tertentu. Misalnya, editing file gambar dengan software audio.

    Setiap kategori mempunyai sisi uniknya dari setiap proses yang dilakukan, hasilnya juga memiliki ciri khasnya yang berbeda-beda.

Hasil Databending

Bisa kita lihat, beberapa contoh hasil  proses databending dengan mengaplikasikan efek musik reverb dan bass boost pada sebuah gambar.

Lalu, mengaplikasikan efek filter gambar Glass Tile pada aplikasi GIMP terhadap file audio(Joseph Thibodeau. hackaday.com).

audio-thumbnail
Fomike
0:00
/1:25
audio-thumbnail
FomikePCM 18000Hz mono u81500x1024 glasstile5
0:00
/1:25


Begitulah penjelasan mengenai databending. Selanjutnya, mari bersama-sama kita praktikan penjelasan dari beberapa kategori databending di artikel yang akan mendatang.