Sekumpulan Perdu di Bawah Rumah Terbang
Malam itu, bapak pulang ke pelukan ibu. Merepet ke relung hatinya dengan cara menyobek dada, lalu tenggelam dalam darah, menggenangi wajah yang telah bercampur ingus serta asin air mata.
Tangisannya terdengar seperti raungan. Wajah bapak tidak kelihatan dari bawah sini, tapi kami mendengar dengan telinga kami yang adalah dedaunan. Suara