Yaum Gelap Nyawang
Menenteng kepala kerbau
disaat penduduk lereng tertawa risau.
Aku dan kau,
dahulu di atas kerbau ini,
mata, selalu tak sanggup
bergelinang sudah bertetesan,
pada ubun-ubun kerbau malang ini.
Dalam keadaan yang menipu,
penyihir seberang tangannya menyentuh dinding langit.
Langitpun mendapatkan tugas murka:
"Buat badai sebesar-besarnya!
Lantas jangan beri jeda