ALTÜST

Gaze

riuh di dalam tengkorak kita
tertatih nada bisu nan mencekam
suara anak malang gerogoti liris kebencianku

kesunyian dadaku kian mendengung
jasadku bersedih jadi helaan hantu
kucekik mayat busuk itu dalam lamunan

kapan jua dunia sediakan pekaranganmu?

2024

Dinamit

mata
mata
dinamit
mata

Mekanika

Untuk Yuri O
neraka
pada
magazin
imajinasimu

2024 – 2025

Abigail

kuremas jantungmu
kutiupkan roh stupor
yang lemas terhyung-hyung
menabrak tangan tuhan

kupecut setan-setan di taman-mu
kukandangi sekali lagi
bersama aku di dalamnya

2024

Phantasma

aku melirik ke kesakitan
di antara serpihan dosa di tubuhku

serupa molotov
merayap ke ujung tengkorakku
menjadikan aku tanpa kepala

aku dihardik dua zaman; durga dan petaka
kerap kali dunia berubah jadi para bangsa
yang menjadikan ludahnya lautan nestapa

ibu,
phantasma,
kubur aku di dimensi rahim
tidurkan lagi, seperti aku
menidurkan bangkai di dalam dadaku

kucari nada dalam ubun-ubun penjara
riuh itu hilang dicuri hantu para bankir
kala diramu ibu dari bunga-bunga pada kapak

kini neraka kan mati berkali
padahal kita, sudah mati ribuan kali

2024 – 2025

Bangkai dalam Tengkorakku

seorang lelaki tergantung dalam tengkorakku
ketika wabah diri itu menyelimuti bangsal pikiran

aku mati sebagai bangkai lelaki murung
dicangkoki mayat busuk serupa diriku

yang digodok pada api kota
serta ditimbun jerami nada

jiwaku bertugas sebagai sipir penjara
untuk menikam para tahanan jiwa
di dalam dadaku terdapat lorong sunyi nan liris
ribuan oktaf dan interlude di sekitarnya jadi santapan;
penyair-penyair
pemuka agama
dadaku mati, disetubuhi moral ribuan kali

(Singaperbangsa 2024)

Bunga Mekar Katastrofik

kutemui aku tergantung pada pilar surga
pada saat terjadi keruntuhan neraka

monster-monster kecil itu lahir
mekar, terjangkit secara kronis bagaikan takdir

dan aku,
bunga mekar katastrofik
yang di gantung pada tiang surga


dan aku,
bunga mekar katastrofik
yang dibubuhi mesiu

2024 - 2025

False Construction

Di hadapanku kiamat terjadi,
setelah Cioran menghunuskannya

keterguncangan diri itu aku gambarkan;
Serupa mati
Seolah garis
Seumpama kotoran
dijilat habis.

2024-2025

Yara-siju
kubakar aku yang disebut hidup,
kulihat diri ini tak lebih dari debu

kala masa tragis itu berhenti berdegup,
kutakut kematian ini berhenti berseru

ketika beranjak menjadi bangkai,
pada setiap detik mata menuai

penderitaan yang romantis
keputusasaan secara sadis

kuingin kelak mati tragis,
saat dunia tak lagi bengis

(Haurpancuh 2024)

Calvaria

Dor.

2025